Sabtu, 14 Juli 2012

Malam minggu

Sudah hampir 2 minggu sejak kedatanganku ke kota ini dan apa yg
kutakutkan terjadi juga. Penyesalan, kesepian, kekurangan,
kebimbangan, ke-tidak puas-an, dan kerinduan.

Aku telah melepas semua identitasku. Sebagai kepala keluarga yg
seharusnya menjadi tumpuan ternyata cuma menjadi parasit di tempat
terkutuk ini. Aku bahkan telah mengganti identitas dalam arti harfiah
yaitu data kependudukan menjadi warga disini. Bagian dari tempat
terkutuk ini.

Entah mengapa aku tidak suka tempat ini dan entah dimana akal sehatku
sampai harus pindah ke tempat ini. Tempat yg benar-benar asing dan
sungguh tidak bersahabat, pun istriku menunjukkan sifat yg tidak jauh
berbeda dari dulu ketika masih bersamaku.
Tidak, tentu saja aku tidak akan menceritakan perihal istriku, kota
ini, atau mengapa aku menyebutnya 'terkutuk'. Aku hanya ingin menulis
perasaanku, itu saja.

Aku tahu, kau pasti mengatakan aku cengeng. Entahlah, aku
menyembunyikan perasaanku selama ini dari istriku bahwa aku bahagia
dan selalu menghiburnya dikala galau. Disaat ia sedang resah, atau
bersedih dg kata-kata 'sabar sayang'. Karena aku tahu, dalam hatinya
ia sedang merasa bersalah dan aku tidak mau membuatnya semakin hancur
bila aku mengungkapkan perasaanku. Tidak, apalagi mengingat usia janin
dalam kandungannya. Oleh sebab itu, aku butuh engkau untuk mendengar
ocehanku, atau sekedar menatap sinis padaku. Aku hanya ingin menulis,
maaf mengganggu malam minggumu kawan...




Samarinda, 14 Juli 2012, 23:31
 
◄Design by Pocket Distributed by Deluxe Templates