Senin, 11 April 2011

buntu


Ketika tatapan terakhir menjangkau
Meraba tusuk ke dalam usus besar
Runtuh merajuk akal yang kian meronta

Segenap cakrawala senja dipagi buta
Semilir aroma busuk rasuki jiwa
Anyir menyeruak segarkan dada
Lega namun tertumbuk asa

Membentur sengsara derita
Remah-remah merana jadi sia-sia
Tenggelam bersama horizon yang resah
Tak kunjung temukan celah

Menggelepar di ujung tak bertuan
Tanpa percik mata air sungai
Tanpa arah menjarah rerimbun ilalang
Gelap sepanjang hari dan hari

Seketika waktu berlalu tak terasa
Semakin jauh berjalan dosa dan sengsara
Menikam belati di tulang sumsum
Sisipkan batu di ufuk tatapan yang nyalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mari berbagi

 
◄Design by Pocket Distributed by Deluxe Templates