
Ketika tatapan terakhir menjangkau
Meraba tusuk ke dalam usus besar
Runtuh merajuk akal yang kian meronta
Segenap cakrawala senja dipagi buta
Semilir aroma busuk rasuki jiwa
Anyir menyeruak segarkan dada
Lega namun tertumbuk asa
Membentur sengsara derita
Remah-remah merana jadi sia-sia
Tenggelam bersama horizon yang resah
Tak kunjung temukan celah
Menggelepar di ujung tak bertuan
Tanpa percik mata air sungai
Tanpa arah menjarah rerimbun ilalang
Gelap sepanjang hari dan hari
Seketika waktu berlalu tak terasa
Semakin jauh berjalan dosa dan sengsara
Menikam belati di tulang sumsum
Sisipkan batu di ufuk tatapan yang nyalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mari berbagi