
Akhirnya turun juga
Hujan pertama di bulan oktober
Saat rinainya menghujam kerontang jalan
Perlahan aliri selokan tertabur benih tandus
Terabas hening kemarau panjang
Seperti timbunan rindu yang gersang
Semakin dingin basahi relung kesedihan
Sendiri menghitung rintik demi rintik
Gagapi gulita mendung jelaga malam
Semerbak menguar aroma tanah yang niscaya
Sementara kabut menusuk tulang
Dahaga mencibir tetes hujan yang tenang
Basuh perih menelan kasih yang hilang
Disapu rian anak-anak menari di pancuran
Sembari merintih tasbihkan dingin nan senyap
Gemericik di atap
Sendu iringi gelagat sang kunang
Mengejek sebelah tangan yang basah
Tuk menyeka rindu yang menganga
Jatuhkan nisbi terkapar di pangkuan alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mari berbagi