
Malam yang terapung senyap
Asa mematah arang dikepung gelap
Tiada lagi arti bersembunyi dalam tatap
Sesengguk meratap tangis dan lelap
Bilah belati menancap berharap
Setetes cahaya yang tak lagi meresap
Terasa sunyi sendiri di rimba gelap
Singasana perangkat-perangkat pelenyap
Hening sesaat tetes demi tetes
Aliran darah basuhi bimbang
Sebuah siksa jadi yang tak diharap
Elegi teror meneror hingga buluh nadi
Membelah kulit baja
Urat kawat
Demi secuil harga diri
Yang nista
Dan tak lagi berharga
Dikala uang jadi berhala segala usia
Memabukan
Melahap inseminasi kapital
Semua berhitung nominal
Demi sebuah
Delusi keputus-asaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mari berbagi