
Satu kata menghampir
Mampir menelan bulan sabit
Jelajah purnama terhenyak
Merengkuh bumi merangkak-rangkak
Malam merenung
Rayapi jasad-jasad mengering
Setianya mimpi menetap
Mereguk tiap tetes dahaga
Antarkan rindu ke pojokan kerongkong
Kangkangi malam yang kian kelam
Pun sangkala terendap sepi. Sendiri
Ironi jarak dan waktu makin lahap
Kikis usia serpih serpih
Merenta
Menunda gelap
Walau bulan kian lancip
Angkuh meregang bumi
Nyawa purnama lelap dibuai mimpi
Entah apalagi yang bisa dirasa
Habis naluri digerus masa
Rapuh terbungkuk dan hina
Gelagat jahat menumpuk di pucuk usia
Mimpi buruk menelan timbunan dosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mari berbagi